Matematika merupakan pelajaran yang
dapat mengembangkan potensi siswa, antara lain dalam hal berpikir secara
kritis, logis, dan objektif. Hal-hal tersebut sangat dibutuhkan untuk menunjang
kehidupan. Oleh karena itu, guru harus mampu mengemas mata pelajaran matematika
dengan baik supaya siswa lebih tertarik dan menyukai pembelajaran matematika.
Ada beberapa pendekatan yang dapat
digunakan guru dalam melaksanakan proses pembelajaran di kelas, di antaranya
adalah teacher-centered learning dan student-centered learning. Masing-masing pendekatan memiliki pro dan kontranya masing-masing.
Dalam teacher-centered learning, siswa menempatkan semua fokus mereka
pada guru. Guru berbicara, sedangkan siswa secara eksklusif mendengarkan.
Selama kegiatan, siswa bekerja sendiri. Sedangkan dalam student-centered learning, siswa dan guru berbagi fokus. Alih-alih
mendengarkan guru secara eksklusif, siswa dan guru berinteraksi secara merata. Siswa
belajar untuk berkolaborasi dan berkomunikasi satu sama lain.
Untuk lebih jelas lagi, Anda dapat melihat video yang kami buat berikut ini. Video ini mengilustrasikan perbedaan antara teacher-centered learning dan student-centered learning, dilengkapi juga dengan paradigma mengenai guru matematika saat ini di kalangan siswa. Semoga video berikut bermanfaat bagi para penonton. Selamat menyaksikan!
Untuk lebih jelas lagi, Anda dapat melihat video yang kami buat berikut ini. Video ini mengilustrasikan perbedaan antara teacher-centered learning dan student-centered learning, dilengkapi juga dengan paradigma mengenai guru matematika saat ini di kalangan siswa. Semoga video berikut bermanfaat bagi para penonton. Selamat menyaksikan!
No comments:
Post a Comment